Langkau ke kandungan utama

Catatan

Tunjukkan catatan dari Januari, 2015

Baihaqi dan Ibnu Asakir telah memberitakan dari Said bin Al-Musaiyib, bahwa Khalifah Abu Bakar ra.

Baihaqi dan Ibnu Asakir telah memberitakan dari Said bin Al-Musaiyib, bahwa Khalifah Abu Bakar ra. pernah mengutus pasukan Islam ke Syam, dan menyerahkan kepemimpinan pasukan itu di tangan Yazid bin Abu Sufyan ra, Amru bin Al-Ash ra. dan Syurahbil bin Hasanah ra. Mereka pun menunggang kuda masing-masing untuk berangkat, namun Abu Bakar ra. tetap berjalan kaki untuk melepas pasukan itu hingga ke Tsaniyatil-Wadak. Maka para panglima Islam itu berkata kepada Khalifah Abu Bakar ra.: "Wahai Khalifah Rasulullah! Tidak enak rasanya, engkau berjalan kaki sedangkan kami menunggang kuda?!" "Jangan turun dari atas tunggangan kalian", jawab Khalifah Abu Bakar. "Aku menganggap langkah-langkah ini dari berjuang pada jalan Allah!". Sambil berjalan kaki, Khalifah mengingatkan pasukan itu, katanya: Aku berpesan kepada kamu supaya bertaqwa kepada Allah. Berjuanglah pada jalan Allah, dan perangilah siapa yang mengkufuri Allah, kerana Allah senantiasa akan memenangkan agam

Pentingnya Sunnah Rasulullah SAW

Dari Anas bin Malik ra. katanya, Rasulullah SAW telah berkata kepadaku: 'Hai anakku! Jika engkau mampu tidak menyimpan dendam kepada orang lain sejak dari pagi sampai ke petangmu, hendaklah engkau kekalkan kelakuan itu! Kemudian beliau menyambung pula: Hai anakku! Itulah perjalananku (sunnahku), dan barangsiapa yang menyukai sunnahku, maka dia telah menyukaiku, dan barangsiapa yang menyukaiku, dia akan berada denganku di dalam syurga! ' (Riwayat Tarmidzi) Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Nabi SAW yang berkata: "Barangsiapa yang berpegang dengan sunnahku, ketika merata kerusakan pada ummatku, maka baginya pahala seratus orang yang mati syahid". (Riwayat Baihaqi) Dalam riwayat Thabarani dari Abu Hurairah ra. ada sedikit perbedaan, yaitu katanya: Baginya pahala orang yang mati syahid. (At-Targhib Wat-Tarhib 1: 44) Thabarani dan Abu Nu'aim telah mengeluarkan sebuah Hadis marfuk yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. bahwa Nabi SAW telah bersabda: Orang yang berpe

~Aisyah ra ..~

Aisyah ra Seorang gadis kecil periang berumur sembilan tahun sedang gembira bermain-main dengan teman-temannya. Rambutnya awut awutan dan mukanya kotor karena debu. Tiba-tiba beberapa orang yang sudah agak tua muncul dari sebuah rumah di dekat situ dan datang ke tempat anak-anak tadi bermain-main. Mereka lalu membawa anak gadis itu pulang, memberinya pakaian yang rapi, dan malam itu juga, gadis itu dinikahkan dengan laki-iaki paling agung di antara manusia, Nabi ummat Islam. Suatu penghormatan paling unik yang pernah diterima seorang wanita. Aisyah adalah salah seorang putri tersayang Sayidina Abu Bakar ra, sahabat Nabi yang setia, yang kemudian menggantikan Nabi sebagai Khalifah Islam yang pertama. from:azharjaafar copy@paste pembaca2..

Aisyah dan rasulullah saw

Aisyah dan rasulullah saw KISAH 1 Satu hari ada sekumpulan kanak-kanak masuk ke dalam masjid untuk bermain perang..lalu Rasulullah bertanya... "Wahai Humaira..adakah kamu ingin melihat mereka?" "Ya"..jawab Aishah.. Maka Rasulullah mendukung Aishah dan berdiri di ambang pintu..dagu Aisyah diletakkan pada bahu Rasulullah..wajah Aishah menempel pada pipi Rasulullah.. Setelah agak lama, Rasulullah bertanya.. "Adakah kamu merasa puas?" "Belum ya Rasul" jawab Aishah... Maka Rasulullah kembali mendukung Aishah dan selang beberapa ketika, Rasulullah bertanya lagi soalan yang sama..Aisyah masih berikan jawapan yang sama.. Sebenarnya Aisyah tidak tertarik dengan permainan kanak-kanak tadi tapi Aisyah hanya ingin agar kaum wanita dan isteri-isteri Rasulullah yang lain tahu akan keadaan dan kedudukan Aisyah di hati Rasulullah... KISAH 2 Diriwayatkan oleh Aisyah sendiri.. "Aku tidur si samping Rasulullah..kedua kakiku mengarah ke